Selama  beberapa dekade, astronom telah menggunakan teleskop untuk menguraikan  kondisi atmosfer di planet yang jauh. Dan menyimpulkan fakta bahwa kita  bersyukur telah tinggal di bumi ini.
10. Serious Lightining (Petir Terparah)

Pesawat ruang angkasa NASA Cassini telah melihat sebuah badai listrik di  Saturnus yang lebih besar daripada badai listrik daratan Amerika  Serikat , dengan kilatan petir yang 1.000  kali lebih kuat daripada di  Bumi.
Badai petir yang membentang 2.175 mil (3.500 kilometer) dari utara ke  selatan dan memancarkan suara radio yang sama dengan yang dihasilkan di  bumi. 
9. Hot Crush (Panas Penghancur)

Sesuai namanya,. venus merupakan tempat terpanas di tata surya kita.  dengan suhu sekitar 750 Kelvin dan memiliki tekanan 90 kali di bumi ini  akan membuat setiap pengunjung akan hancur (crush).
Ilmuwan menyebutkan bahwa hal ini terjadi karena adanya efek rumah kaca  yang berlebihan dari awan sulfat yang menutupi langit-langit venus. Maka  jadilah efek rumah kaca yang besar dan menyebabkan hal ini. 
8. Methane Moon (Bulan Metana)

Pesawat ruang angkasa Cassini Huygens menemukan bukti kuat diantara  hujan deras metana cair yang terjadi di bulan nya saturnus "Titan". Dan  mungkin "air" yang ada di bulan adalah metana juga karena pada suhu  dingin Titan (94 derajat Kelvin) air pun akan dikurung seperti es.
   7. Scarlet Rain (Hujan Merah)

Pada musim panas 2001, setidaknya 50 ton partikel merah jatuh di Kerala,  India dan  terus berlangsung selama hampir dua bulan bersama hujan.  Ternyata benda merah berkarat ini termasuk partikel dari badai debu dan  sel-sel biologis yang berasal dari luar angkasa (bakteri sejenis itu  mksdnya).
Dalam edisi bulan April jurnal Astrophysics and Space Science, ilmuwan  dari Mahatma Gandhi University melaporkan bahwa partikel memiliki  penampilan sel-sel biologis, dapat bereproduksi di suhu mendesis, dan  tidak memiliki kesamaan dengan partikel debu. 
6. Planet Popsicle (planet es)

Pluto yang sekarang tidak di anggap planet ke 9 dalam tata surya ini  memiliki fakta bahwa sinar matahari yang di dapat pluto di bandingkan  bumi adalah sekitar 1:1000 tahun dan menyebabkan planet ini terdiri dari  es beku yang terdiri dari nitrogen, metana dan karbon dioksida dengan  suhu berkisar antara minus 387 hingga minus 369 Fahrenheit (40-50  derajat Kelvin).
   5. Windy World (Dunia Angin)

Di Neptunus ditemukan gemuruh angin yang bertiup lebih banyak dan kuat  daripada yang ada di Bumi, mencapai 1.500 mph (2.414 kph). Seiring  dengan rotasi planet yang cepat (sekitar 16 jam) sehingga menyebabkan  konveksi panas-dingin yang cepat juga, lalu dapat mempengaruhi kecepatan  angin dan menciptakan kecepatan yang melebihi kecepatan angin di bumi
   4. Freeze Frame(rangka es)

Suhu di Uranus bisa mencapai di bawah minus 300 derajat Fahrenheit (89  Kelvin). Uranus memiliki rotasi 17 jam namun revolusi yang mencapai 84  tahun menyebabkan musim (ekstrim) akan lama berganti. Kadang-kadang  kondisinya bisa begitu dingin sehingga gas metana di atmosfer mengembun  menjadi metana kristal-awan.
   3. Close Encounter (Tabrakan Badai Terbesar)

Dua bintik bulatan di planet jupiter diatas adalah badai yang sedang  mengamuk di planet tersebut. Dari ukuran badainya saja dapat kita  ketahui. Yang besar dinamakan the great Red Spot, badai yang lebih dari  dua kali lipat lebar Bumi dengan 350-mph ((563 kph) angin dan yang kecil  (badai) di namakan Red Jr.
Walaupun tidak sepenuhnya dipahami, para ilmuwan berpikir warna merah  berkorelasi dengan intensitas badai-angin lalu membangkitkan senyawa  kimia dari bawah awan dan mengangkat mereka ke tempat yang tinggi,  ditambah sinar ultraviolet sehingga menghasilkan rona bata. 
2. Dust Buster (Pelebur Debu)

Mars diketahui telah menghempaskan badai debu yang melanda seluruh  belahan mars. Debu berwarna karat ini dapat tertiup dengan kecepatan  60-100 mph (97-161 kilometer) per jam, yang berlangsung selama  berminggu-minggu.
Begitu dimulai, kabut tak tertembus ini dapat menyelimuti lebih dari  separuh planet, meningkatkan suhu 30 derajat Celcius di belahan mars. 
1.Iron rain (Hujan Besi)
Disebut "bintang gagal", planet brown dwarf ini adalah planet yang  baru ditemukan di tata surya kita. Warna cokelat menandakan bahwa planet  ini memiliki unsur ferum (besi) yang tinggi.
Planet ini memiliki badai seperti yang ada di jupiter dan menghempaskan  besi-besi ke permukaan nya. Brown dwarf ini semakin dingin dari waktu ke  waktu, molekul gas mengembun menjadi cairan besi-besi awan dan hujan. 
Dengan pendinginan lebih lanjut, badai besar menyapu menjauh awan, membiarkan cahaya inframerah terang tersebar ke luar angkasa. 
source: http://www.apakabardunia.com/post/astronomi/10-cuaca-paling-ekstrim-di-tata-surya
Anda sedang membaca artikel tentang 10 Cuaca Paling Ekstrim di Tata Surya Kita dan anda bisa menemukan artikel 10 Cuaca Paling Ekstrim di Tata Surya Kita ini dengan url http://apaapa-an.blogspot.com/2011/10/10-cuaca-paling-ekstrim-di-tata-surya.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel 10 Cuaca Paling Ekstrim di Tata Surya Kita ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link 10 Cuaca Paling Ekstrim di Tata Surya Kita sebagai sumbernya.
